Image musik punk yang hingar bingar penuh distorsi kebisingan, seketika mental begitu saja setelah dengar intro lagu Pretty Fly. Konyol, kocak, mergoyoki. Memang, The Offspring, itu agak lain. Part "Give it to me baby, uhu uhu", menjadi yang paling menarik di lagu ini, bagiku. Karena part ini cukup merepresentasikan maksud lagunya, yakni mengolok-olok poser. Dengerin part ini, yang terbayang olehku adalah emoticon😝.
 
Lagu Pretty Fly dibuka dengan (yang katanya) frasa Pseudo-Jerman, "Gunter glieben glauchen globen". Openingnya ini diambil dari lagunya Def Leppard yang berjudul Rock Of Ages, rilisan tahun 1983. Konon, frasa tersebut semacam aba-aba hitungan "one, two, three, four" untuk memulai rekaman. Setelahnya, mantra "Give it to me, baby! Uhu uhu", dirapalkan sebanyak tiga kali oleh Nika Futterman dkk. Menyusul kemudian, vokal mas Dexter melantunkan lirik "And all the girlies say, I'm pretty fly for a white guy", untuk mengantar kita menuju kebisingan musik punk yang agung.

Mari singgung liriknya. Lagu pretty fly, memang punya maksud menyerang kaum poser. Gampangnya, poser adalah orang yang ngikutin suatu trend, tanpa punya stance, dan niatnya cuma pengin kelihatan keren. Biasanya, konteks kata poser lebih sering diasosiakan ke skena musik. Namun sebenarnya bisa dikaitkan ke kultur atau trend apapun, nggak cuma musik. Misal nih, posting foto buku di medsos dengan caption, "budayakan literasi", padahal nggak dibaca bukunya. Itu poser. Intinya apapun bentuk budaya populernya, kalau cuma ikut-ikutan, itu poser. Oke!

Adapun poser yang dijadikan subjek lagu Pretty Fly, adalah remaja kulit putih yang coba-coba mengadopsi budaya hip-hop, tapi nggak paham substansinya. Yang mana, kultur hip-hop atau rap di Amerika sana, itu dulunya dikenal sebagai identitasnya orang kulit hitam Afrika-Amerika. Karena menjadikan kultur rap sebagai pijakan lagunya, vokalis Offspring, Dexter Holland mengklarifikasi kalau lagu ini nggak ada maksud rasis ke orang kulit hitam. 

Juga, dia nggak bermaksud mendiskreditkan skena hip-hop. Lagu ini dia tujukan kepada poser, dalam bentuk apapun. Dia pengin menghajar poser tanpa kelihatan lagi berceramah. Jadilah Holland (menurutku mungkin) menyelipkan unsur komedi stereotip dalam lirik bikinannya. Kata kuncinya, lagu ini mengolok-olok 'mereka yang cuma ikut-ikutan trend'. Begitu.

Mencermati format penulisan liriknya, memberi kesan bagiku kalau lagu ini itu kayak lagi dengerin dua orang ngobrol dan ngeroasting orang lain. Ya, tentu yang diroasting si poser tersebut. Jadi, ada tiga orang yang mainin peran dalam lirik Pretty Fly. Tiga orang ini, ku bagi perannya di tiap part dari liriknya. Lebih jelasnya begini :


Pertama, bagian chorus. Bagian ini penggambaran dari tingkah laku si poser yang lagi dighibahin dua orang tersebut. Kedua, bagian verse. Itu adalah omongan orang pertama yang ngeroasting si poser dengan kata-kata yang nyakitin. Ketiga, bagian reff. Bagian ini jatahnya orang kedua yang nanggepin gerutuan orang pertama dengan kalimat yang terkesan membela si poser, padahal satire. 


*****
[Chorus]
Give it to me, baby!
Uh huh, uh huh!
Give it to me, baby!
Uh huh, uh huh!
Give it to me, baby!
Uh huh, uh huh!

And all the girlies say, I'm pretty fly for a white guy

Uno, dos, tres, cuatro, cinco, cinco, seis

Poser di lagu ini, karakternya adalah remaja kulit putih yang mengenakan baju oversize warna cerah, kalung rante, dan kacamata yang diletakan di topi yang miring ke kanan. 

"Hei, lihatlah diriku. Betapa kerennya aku ini. Dengan memakai mode busana yang lagi ngetrend, pastilah aku memikat gadis-gadis kota ini".

*****

Kemudian bagian verse dan brigde, kujadikan satu saja. Bagian ini, berisi protes atau gerutuan orang (yang mungkin) beneran menjiwai lifestyle hip-hop. Atau, mungkin dia bukan dari skena hop-hop dan sebel aja ngelihat begitu banyak poser yang cuma ikut-ikutan trend ini. Dia ungkapkan ketidaksukaannya dengan ngomongin betapa noraknya poser tersebut kepada kawannya (orang kedua). 

[Verse 1]
You know, it's kinda hard just to get along today
Our subject isn't cool, but he fakes it anyway
He may not have a clue and he may not have style
But everything he lacks, well, he makes up in denial

"Sekarang, agaknya kalau mau dibilang keren harus maksain penampilan".

"Kayak dia itu", katanya, nunjuk seseorang (si poser).

"Dia, nggak ada keren-kerennya loh dandan kayak gitu.

"Kelihatan banget maksainnya. Tapi, duh, pede-nya itu mengerikan".

"Padahal dia nggak ngerti substansi dari lifestyle-nya. Nggak ngerti juga dia kenapa orang berpakaian dan menggilai trend ini. Cuma ikut-ikutan doang!".

"Mungkin sebenarnya dia sendiri juga nggak ngerasa cocok dandan kayak gitu. Tapi tetep aja, dia selalu menyangkal kata hatinya karena yang begini ini lagi ngetrend". 

Jadi ingat ucapannya mbak Najwa, "Bukankah melelahkan mengikuti trend, apalagi kalau cuma pengin kelihatan keren".

[Verse 2]
He needs some cool tunes, not just any will suffice 
But they didn't have Ice Cube, so he bought Vanilla Ice
Now cruisin' in his Pinto, he sees homies as he pass
But if he looks twice, they're gonna kick his lily ass

"Dia ngaku seleranya yang paling edgy. Musiknya selera tinggi".

"Yah, tapi dia nggak ngerti apapun dari semua yang dikonsumsi".

"Dari mode pakaian, musik dan segala hal tentang hip-hop, dia minim referensi".

"Tahu nggak, betapa tololnya dia kemarin. Dia datang ke toko musik. Mungkin, niatnya mau beli albumnya Ice Cube. Tapi, dia malah bilang ke penjaga toko musiknya : albumnya Vanilla Ice, ada nggak?".

"Duh, malu-maluin skena aja dia!".

"Satu lagi, bro. Kamu harus tahu ini".

"Kemarin dia keliling pake mobil pintonya. Di pikirannya, mungkin, dia merasa udah keren gitu".

"Pas di jalan, nggak sengaja papasan sama anak-anak skena yang lagi nongkrong".

"Mungkin pikirnya dia sudah otomatis diterima mereka karena pake fashion yang sama".

"Gabunglah dia ke kerumunan skena tersebut. Ikut nge-dance. Sok akrab. Padahal, anak-anak skena nggak ada satupun yang mau ngegubris dia".

"Malah mereka ngerasa keganggu ada si poser ini".

"Tingkahnya, lama-lama bikin sebel anak skena".

"Nasib akhirnya sudah ketebak. Ya, dia dipukulin mereka".

"Ya ampun....".


[Bridge]
Now he's gettin' a tattoo, yeah, he's gettin' ink done
He asked for a 13 but they drew a 31
Friends say, he's tryin' too hard and he's not quite hip
But in his own mind, he's the, he's the dopest trip

"Ini tololnya bukan main".

"Lagi, tadi dia bikin tatto".

"Dia sih kepengin tatto di tubuhnya angka 13".

"Nggak tahu pasti juga aku pada maknanya".

"Tapi, mungkin 13 itu perlambang huruf M, Marijuana. Atau, itu mungkin ada kaitannya sama geng tertentu. Entahlah".

"Yang jelas, dia mau tatto begitu. Tapi, memang kurang ajar betul si tatto artisnya".

"Tahu nggak, apa yang digambar tatto artisnya?".

"Angka 31. Men, tattonya itu jadi nggak ada artinya. Haha".

"Temennya ngelihat tatto barujya tersebut. Dia tahu, dia bakal jadi bahan tertawaan teman-temannya".

"Temannya bilang gini ke dia :You think you're so cool but you're nothing but a fool. Gitu. Haha". 

"Menyedihkan...".

"Tapi, dia masih merasa paling keren".

*****

Bagian reff, giliran orang kedua menanggapi ghibahan orang pertama di atas. Tanggapannya terkesan lebih santai dan bijak bestari. Namun tetap aja ini satire.
[Refrain]
So don't debate, a player straight
You know he really doesn't get it anyway
Gotta play the field, and keep it real
For you no way, for you no way
So if you don't rate, just overcompensate
At least that you'll know you can always go on Ricki Lake
The world needs wannabes, ah
The world loves wannabes, ah
Let's get some more wannabes, ah
Hey, hey, do that brand-new thing!

"Gitu, ya?".

"Udah, biarin aja. Nggak usah didebat".

"Kau tahu sendiri gimana poser itu. Dia aja nggak ngerti kalau dirinya nggak keren".

"Nggak usah kamu ajarin tentang perskena-an yang baik dan benar itu gimana. Percuma, dia nggak bakal paham".

"Lagian, itu cuma ikut-ikutan trend. Mana ngerti substansinya. Udah, biarin. Nggak perlu repot-repot ngurusin".

"Jelas, kamu nggak bakal sudi ngasih penilaian oke ke dia. Tapi, kamu harus memaklumi kalau dia itu norak. Gitu aja, sih".

"Semua poser emang norak. Tapi ya mau gimana lagi, dunia (industri) mencintai mereka".

*****

Plot twistnya adalah ketiga subjek dalam lagu Pretty Fly, mereka semua punya gejala penyakit yang sama, yaitu : merasa paling keren sendiri. 

Post a Comment