Cinta dan Madzhab Parasitisme Dalam Lagu Why You Dont Get A Job dari The Offspring

Why You Dont Get A Job dari The Offspring
Why You Dont Get A Job The Offspring




Semula, kupikir lagu Why You Dont Get A Job dari The Offspring ini, itu menceritakan tentang keseharian seorang pengangguran. Soalnya, pertanyaan macam 'Mengapa nggak cari kerja', bagiku sudah cukup menjadi indikator bahwa lagu ini bahas pengangguran. Tapi, agaknya saya keliru. Asumsiku meleset sedikit dari konteks lagunya.

Betul, lagu ini memang nggak jauh-jauh dari ngomongin jobless. Tapi, konteksnya adalah pengangguran yang jadi parasit. Maksudnya: sudah nganggur, nyusahin orang lain pula. Dan pada lagu Why You Dont Get A Job ini, permasalahan tersebut dikemas dengan packaging yang menarik, yakni percintaan. 

Jadi, jika ditarik kesimpulan utuhnya, lagu ini ngomongin hubungan percintaan di mana sang pacar itu menganut madzhab parasitisme. Menurutku sih begitu...

Musikalitas Why You Dont Get A Job The Offspring


Pacar yang parasit. Tahu kan, gimana itu parasit? Ya, betul. Dia semacam organisme yang numpang hidup di pundak organisme lain. Kerjanya cuma nyedot dan menghabiskan nutrisi milik inangnya. Dia terlampau nyaman hidup begitu. Sebab, dia diuntungkan. Sementara yang ditumpangi, menanggung kerugian. 

Opportunis akut yang prinsip hidupnya, "yang penting aku untung". Menghisap habis nutrisi makhluk lain, tanpa merasa bersalah. Tanpa ada kesadaran untuk ngasih timbal balik kebergunaan. Secara teori begitu.

Mari sedikit bahas arransemen musik lagu ini. Durasi lagu Why You Dont Get A Job terbilang pendek. Cuma sekitar dua menit empat sembilan detik. Musiknya, dibikin nggak serame sebagaimana lagu punk pada umumnya yang kental dengan kebisingan pancaroba. Musiknya ringan dan cenderung riang. Mungkin dibikin begitu biar ngepas sama liriknya yang jenakanya sungguh sialan.

Ngomongin musiknya Why You Dont Get A Job, konon, beredar gosip kalau nada lagu ini nyaris mirip seperti lagunya Beatles yang berjudul Oblada Obladi. Denger isu semacam ini, membuat saya penasaran. Masa sih? Saya posisinya baru banget tahu dan dengerin lagu WYDGAJ ini. Juga, saya belum pernah dengar secara intens lagu Oblada Obladi.

Biar rasa penasaranku tuntas, dan membuktikan kebenaran di balik gosip tersebut, saya musti dengerin sendiri. Biar ada bukti empirisnya. Kudengerin kedua lagu tersebut bergantian. Pertama, play Why You Dont Get A Job. Setelahnya, dilanjut Oblada Obladi. Usai dengerin dua lagu tersebut, saya melakukan komparasi. 

Hasilnya, menurutku, memang secara nada kedua lagu tersebut cenderung mirip. Jelas kalau dicari pembedanya, ya perkara lirik. Tapi, itu perbedaan yang terlalu kontras dan di luar konteks. Jadi, pembeda kedua lagu tersebut dari nadanya, mungkin begini : lagunya Offspring musiknya mentah dan Beatles itu mateng. 

Musiknya Oblada Obladi Beatles lebih riang ketimbang Why You Dont Get A Job-nya Offspring. Kurang lebih begitu. Soal musiknya, cukupkan sekian. Sebab saya nggak kompeten menilai musik secara teknis. Belajar kord gitar saja nggak khatam!. Mari dilanjut mengkaji dan menelisik tiap bait liriknya. Seperti tadi kubilang, lirik lagu ini cukup frontal dan jenaka. 

Ini Kata The Offspring Jika Pacarmu Parasit


Pov-nya menggelitik. Ada orang curhat ke temannya. Temannya, ceritain ulang curhatan teman lainnya ke dia yang lagi curhat. Soalnya curhatan teman lainnya itu sama persis masalahnya seperti curhatannya dia. Mbulet, ya? Begini...

Temanmu curhat ke kamu, soal masalahnya. Kamu kemudian ngasih saran. Temanmu masih bimbang dengan saranmu. Terus kamu ceritain ulang curhatan temanmu yang lain ke dia yang lagi curhat. Tambah nggak jelas? Sudahlah. Langsung saja ke liriknya.

My friend's got a girlfriend, man, he hates that bitch
He tells me every day
He says, "Man, I really gotta lose my chick
In the worst kind of way"

Kita sebut teman yang curhat, itu namanya Paul Migren. Dan yang dicurhatin si Migren, sebut saja Aku. Oke..

Paul Migren curhat. Katanya, dia sudah punya pacar. Kupikir, setelah dia ngomong punya pacar, dia mau cerita gimana bahagianya dia. Ternyata nggak. Sebaliknya, dia mengeluh. Tiap hari dia selalu mengeluh dan menggerutu. Migren benci sekali sifat pacarnya. Bagi Migren, pacarnya adalah bedebah yang nyebelin. Tapi dia sayang... 

Migren lagi bingung. Dia nggak tahu mau dibawa ke mana hubungan mereka. Satu sisi, dia terbebani dengan segala sifat buruk pacarnya. Tapi, di sisi lain, dia ragu untuk mutusin pacarnya. Selain karena cinta, juga hubungan mereka saat itu lagi adem ayem. Nggak ada masalah yang bikin mereka ribut dengan perdebatan panjang dan melelahkan. 

Migren minta solusi padaku. Entah putus atau lanjut, yang jelas, dia pengin nggak merasa dimanfaatin dan dirugiin sama sifat dan perilaku pacarnya. Memang, gimana sih perilaku pacarnya Migren itu? Penjelasannya ada di lirik berikut.

She sits on her ass, he works his hands to the bone
To give her money every payday
But she wants more dinero just to stay at home

Migren sudah bekerja keras. Dia banting tulang, gunting kaki, untuk cari uang. Tentu, semulanya uang gajinya diperuntukan demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ya sedikit, dia mungkin mau dipake untuk nyenengin pacarnya. Tapi, begitu dia terima gaji, pacarnya, minta macem-macem. Minta dibeliin itu, dibeliin ini. 

Mau nggak mau, Migren musti nurutin. Karena kalau nggak, pacarnya merengek manja dan bilang, "Ooh, kamu nggak sayang lagi ya sama aku", emoji sedih. Nggak sekali dua kali, tapi, pacarnya berperilaku begitu tiap kali dia gajian. Dan Migren lama kelamaan merasa muak dan mulai berfikir kalau selama ini pacarnya cuma memanfaatkan dia..

Well, my friend, you gotta say

I won't pay, I won't pay ya, no way
Na-na, why don't you get a job?
Say no way, say no way-ah, no way
Na-na, why don't you get a job?

I guess all his money, well, it isn't enough
To keep the bill collectors at bay
I guess all his money, well, it isn't enough
'Cause that girl's got expensive taste

I won't pay, I won't pay ya, no way
Na-na, why don't you get a job?
Say no way, say no way-ah, no way
Na-na, why don't you get a job?

Oke, sekarang aku paham akar permasalahannya. Jadi, setelah Migren tuntaskan cerita sedihnya, ku bilang begini ke dia :

"Kamu perlu beranikan didi ngomong begini ke pacarmu : aku nggak mau bayarin kamu, nggak mau! Kalau mau sesuatu, ya beli sendiri, lah! Kalau nggak punya uang, ya cari kerja! Kenapa kamu nggak cari kerja saja, sih?!".

Intinya, Migren harus segera mengambil keputusan. Harus berani bilang begitu. Nggak bisa dia terus-terusan mensubsidi pacarnya. Lagian, toh dia bukan bapaknya si pacar. Ngapain nurutin semua keinginannya? Juga, mereka kan masih sebatas pacaran. Migren nggak punya kewajiban nafkahin dia. 

Lagian uangnya Migren nggak bakal cukup untuk terus bayar tagihan pacarnya. Nggak bakal cukup penuhi selera pacarnya yang elit. Terus menerus bayarin pacarnya, bikin keuangan Migren sekarang. Terlebih gajinya dia di bawah UMR. Dan sudah sepantasnya bagi Migren, untuk melek dan sadar, dia bukan rekening berjalan pacarnya.

Ku tegaskan lagi kepadanya, "Intinya, kau harus berani bilang : NGGAK MAU, JALANG!".

Well, I guess it ain't easy doing nothing at all, oh yeah
But, hey man, free rides just don't come along every day

(Let me tell you about my other friend now)

Ya ya, tentu, bilang tidak itu berat. Tapi kalau nggak gitu, ya Migren bakal repot sendiri. Tapi memang dasar dibutakan cinta, dikasih saran begini bagusnya, Migren tetap ragu. Untuk lebih meyakinkan kalau saranku nggak menyesatkan, ku ceritakan ulang curhatan temanku yang lain kepada Migren. 

Temanku yang satunya ini namanya Rima. Perempuan, dia. Dulu, rima pernah curhat padaku dengan permasalahan yang nggak jauh beda seperti masalahnya si Migren. Cerita soal Rima, ku kisahkan lagi pada Migren. Barangkali Migren bisa memetik hikmahnya. Begini ceritanya Mbak Rima :

My friend's got a boyfriend, man, she hates that dick
She tells me every day
He wants more dinero just to stay at home

Well, my friend, you gotta say

I won't pay, I won't pay ya, no way
Na-na, why don't you get a job?
Say no way, say no way-ah, no way
Na-na, why don't you get a job?

I won't give you no money, I always pay
Na-na, why don't you get a job?
Say no way, say no way-ah, no way
Na-na, why don't you get a job?

Sama persis masalahnya. Rima pacaran. Dia benci pacarnya. Baginya, pacarnya cuma bajingan tengik yang nggak ada gunanya. Pacarnya cuma manfaatin hartanya. Dia maunya dibayarin terus, nggak pernah sekalipun gantian ngeluarin uang. Setelah cerita tentang kisah hidupnya Rima, kubilang begini ke Migren,

"Dulu, aku ngasih saran begini ke rima, Gren : Bilang ke pacarmu, cari kerja, bajingan!". Gitu, saranku ke rima, yang ku sarankan juga ke Migren. 

Hey, that's something everyone can enjoy

"Yah, saranku ini pasti work. Setelah menerapkan saranku, ku jamin hidup kalian bakal lebih bahagia", ucapku dan mengakhiri sesi dengerin keluhan yang memuakkan. Dalam hati, kubilang, "ya aku suka ngeluh. Tapi dengerin keluhan orang lain, jelas itu menyebalkan. Sialan kalian!".

Penutup


Sedikit tambahan, menurutku, penulisan lirik lagu ini sangatlah cerdas. Penulisnya tahu gimana caranya main aman. Lagu ini nggak main stereotype. Kalau ceritanya cuma berhenti di curhatannya Migren, pasti lagu ini diserang habis-habisan. 

Tapi, diakhir-akhir muncul plot twist yang ngasih gambaran, "laki-laki yang manfaatin harta pacarnya, juga ada, loh". Jadi, dalam lagu ini tidak membenarkan kalau sifat parasit cuma dimilikin satu gender semata. Tapi, parasit adalah sifat yang universal. Khas manusia.

Akhir kata, sepertinya, lagu Why You Dont Get A Job nggak bakal menyingung dan diserang Feminis.

Posting Komentar

0 Komentar